Banyak orang yang gemes kalo liat  Financial Planner ato Perencana Keuangan bicara di TV tentang pola  mengatur keuangan kita, keliatannya mudah sekali tapi pada  prakteknya, banyak yang kesulitan. Jujur, Merencanakan  Keuangan itu adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Terlihat  mudah tapi sebenarnya perlu waktu, konsentrasi dan disiplin yang  tinggi. Apalagi kalau kita sudah membicarakan produk  keuangan dan investasi yang banyak modelnya seperti asuransi, unitlink,  reksadana dan lain sebagainya, makin bingung aja.
Untuk bisa punya  disiplin yang tinggi harus dibentuk dari suatu motivasi atau dorongan  atau keinginan yang tinggi dan itu akan terbentuk dari suatu proses  Perencanaan yang matang yang biasanya dilakukan dengan bantuan seorang  Perencana Keuangan. Sebenarnya bukan berarti kita tidak  dapat melakukan sendiri tapi usaha kita harus lebih keras lagi, dan  harus ada yang ”men-cambuk kita”.
Apabila kita  ingin melakan Perencanaan Keuangan sendiri, seperti inilah  langkah-langkah yang harus kita lakukan:
Pertama, lakukan visualisasi dan imaginasi dari Perencanaan tersebut. Contoh, apabila ingin membeli sebuah rumah maka sedapat mungkin mempunyai gambar rumah idaman tersebut. Apabila kita ingin mempersiapkan dana pendidikan anak, maka miliki gambar ataupun foto dari kampus tujuan anak tersebut kelak. Apabila berencana membeli mobil atau kendaraan, maka tempatkan gambar mobil idaman di tempat-tempat yang sering dilihat seperti cermin kamar, di kulkas, dan lain sebagainya.
Pertama, lakukan visualisasi dan imaginasi dari Perencanaan tersebut. Contoh, apabila ingin membeli sebuah rumah maka sedapat mungkin mempunyai gambar rumah idaman tersebut. Apabila kita ingin mempersiapkan dana pendidikan anak, maka miliki gambar ataupun foto dari kampus tujuan anak tersebut kelak. Apabila berencana membeli mobil atau kendaraan, maka tempatkan gambar mobil idaman di tempat-tempat yang sering dilihat seperti cermin kamar, di kulkas, dan lain sebagainya.
Kedua, lakukan  perhitungan-perhitungan  Perencana Keuangan yang benar.  Carilah informasi dengan cermat untuk setiap kebutuhan keuangan  kemudian lakukan perhitungan kebutuhan itu sampai kitadisisihkan setiap bulannya. Perhitungan  yang dilakukan secara hati-hati dan benar akan menjamin tingkat akurasi  Perencanaan untuk mencapai tujuan keuangan dimasa depan tersebut. menemukan  berapa besar dana yang harus 
Ketiga,  lakukan perubahan secara bertahap dan tidak drastis (kecuali kalau kondisi  keuangan sudah parah), misalkan terjebak didalam hutang yang membuat  keuangan bulanan minus. Karena perencanaan keuangan mirip  seperti ketika kita diet badan. Kalau dilakukan secara  drastis bisa bagus tapi hanya bertahan sementara.
Keempat, buat  skala prioritas dari tujuan keuangan keluarga. Ingat,  tidak semua kebutuhan keuangan atau tujuan keuangan bisa kita capai  untuk kondisi saat ini. Tapi bukan berarti juga  keinginan kita tidak tercapai sama sekali. Jangan lupa, kondisi  keuangan dan kehidupan akan selalu berubah. Nah,  perubahan kondisi keluarga dan keuangan (yang lebih baik) akan  memungkinkan untuk mendapatkan tujuan keuangan yang sebelumnya tidak  tercapai.
Kelima, sabar.  Perencanaan Keuangan bukanlah proses menjadi kaya mendadak.  Perencanaan Keuangan memerlukan ketekunan dan kesabaran yang  tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan. Terkadang  kegiatan ini harus dilakukan seumur hidup kita agar segala keinginan  dapat dicapai.
Sumber: blog.tempointeraktif.com
